Ini hari kelima bagi paman saya, hari ketiga bagi anak lelakinya, Dwi Rizal Yadi, dan hari pertama bagi anak perempuannya, Tetty Eka Septiani di RS karena terjangkit DBD. Ya, sekeluarga diserang penyakit yang sama. Dan menurut dokter, di hari Sabtu atau Minggu anak bungsunya trombosit darahnya akan turun drastis. Karena pagi tadi telah periksa laboratorium. Sangat mengenaskan. Melihat keadaan yang seperti itu, Bibi saya jadi terlihat lusuh. Nasib baik saya sehat wal afiat. Sehingga saya bisa mengurus semua klaim jamsostek.
Hari Jumat ini jadi pengalaman mengerikan bagi saya. Sebab tanpa sekeinginan, saya melihat beberapa kejadian yang benar-benar pertama kali.
Sewaktu Tetty didiagnosa oleh dokter, disamping kanannya ada manula yang diperiksa karena gagal ginjal. Disebelah kiri, ada seorang ibu yang meraung-raung akan melahirkan.
Di ruang Cempaka 9 yang dihuni paman dan keponakan saya, berhadapan dengan ruang Cempaka 6 yang sekaligus sebagai ruang isolasi. Didalamnya ada kakek tua dalam keadaan payah. Saya mendengar suara mesin beresolusi tinggi menjerit. Karena penasaran, saya mengintip ke ruang Cempaka 6 yang pintu kamarnya sedikit terbuka. Tidak percaya mata saya melihat kejadian itu. Sang dokter menempelkan alat yang nampak seperti setrika ke dada si pasien. JGERR... JGERR... tubuh pasien terhentak. Saya memang pernah melihat adegan seperti itu, tapi hanya dalam film.
Kali berikutnya, di ruang Cempaka 12, banyak sekali saya melihat orang kumpul sambil mengaji, membaca surah Yassin. Malam merambat, sedikit demi sedikit gerombolan orang pun makin berkurang. Tapi masih ada seorang pasien dan dua bapak-bapak berpakaian gamis sambil membaca ayat-ayat suci. Anehnya, dua bapak berpakaian gamis itu seolah memperagakan ritual pengobatan. Apakah ini yang dinamakan rukyah? Saya juga pernah melihat pengobatan semacam itu tapi di tipi saja.
Klimaksnya adalah sebuah berita buruk dari ibu seorang pasien yang kebetulan satu kamar dengan keponakan saya. Si ibu itu memberitahu bahwa di RS ini pada hari ini ada seorang wanita meninggal dunia setelah melahirkan anak. Saya jadi teringat pada pasien wanita hamil yang pagi tadi ada disebelah kiri keponakan saya, Tetty. Mungkinkah wanita yang meninggal itu adalah wanita yang saya lihat meraung-raung pagi tadi? Ah, badan saya terlalu letih untuk mencari tahu jawabannya.
Home »Unlabelled » Balada Hari Jumat
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment