Minggu malam. Malas pulang.
Gua memutuskan untuk berkelana sendirian ke fX, mal dengan konsep yang agak beda menurut gua. Tangga jalan yang ga sinkron, tempat nongkrong yang menggantung. Cocok untuk orang dengan muka ga sinkron dan kisah cinta yang digantung.
Well, anyway,
Gua jadi teringat rekomendasi teman gua yang kerja di http://www.disdus.com tentang sebuah tempat nongkrong pewe dan terbilang cukup baru di fX. Namanya Kafein.
Dan ternyata bener. Tempatnya pewe banget karena persis ada di lobby utama fX. Dan makin pewe, karena malam itu, lagi ada band yang manggung ngebawain lagu-lagu top 40.
Minum sesuatu sambil dengerin lagu di tempat pewe? Sepertinya keputusan gua untuk berkelana ke sini sangatlah tepat.
Gua bergegas ke meja order dan penasaran sama menu apa aja yang mereka tawarin. Setelah menimbang bahan dasar masakan dan membersihkan alat masak, yang pertama kali Fero lakukan adalah merebus air… kalimat terakhir membuktikan bahwa menonton terlalu sering sebuah acara masak di televisi bisa mengacaukan isi otak. Abaikan.
Oke, lanjut ke Putri yang Ditukar.
Hmm… bukan ya?
Akhirnya gua memutuskan untuk memesan Oreocheese Cake Frosty dan Fudge Brownies. Sambil duduk menikmati lagu Lucky dari band yang lagi manggung, gua menyeruput Oreocheese Cake Frosty.
Dan rasanya… adem bener!
Bener-bener frosty. Bikin bodi jadi comfy. Kayak lagi naek VW comby… abaikan kalimat yang terakhir.
Ditambah lagi, taburan keju di atas dan di dalam minuman itu menjadi “kejutan-kejutan” kecil yang menyenangkan. Gua pribadi baru kali ini menemukan keju pada minuman. Awalnya agak ragu, tapi setelah dicoba jadi nagih! Karena manis pahit dari oreo bercampur dengan asin dari keju bikin lidah goyang terus. Very lucky to have this Oreocheese Cake Frosty!
Sekarang waktunya Fudge Brownies. Dari penampakannya agak meragukan karena terlihat seperti batu bata yang dipungut dari hasil tawuran di Bulungan. Ditemani lagu Man Who Can’t Be Moved, gua memberanikan diri untuk menelan potongan pertama dari Fudge Brownies.
Dan rasanya… eunak tenan!
Cocok sebagai teman lagu galau dan timeline labil di malam hari. Terlepas dari penampilannya yang meragukan, Fudge Brownies sangat menyenangkan di lidah. Rasa coklatnya yang pekat tapi tidak manis, bikin lidah can not be moved. Maunya ngunyah terus. Hanya butuh 5 menit untuk menghabiskan brownies yang wualah enaknya ini.
Gua mengelap mulut dari rempah kue yang tersisa, dari buih minuman yang membekas. Setelah 1 jam, gua memutuskan untuk pulang. Sungguh malam yang menyenangkan.
Kamis malam. Perut kenyang. Mari pulang.
Thank you, Kafein!
![]() |
Dan gua pasti kembali untuk menikmati suasana ini lagi |
Post a Comment