Saya nonton acara reality show di salah satu tipi swasta yang saya lupa apa namanya. Waktu itu bintang tamunya Kiwil.
Kiwil mendapat kejutan dengan didatangkannya tamu istimewa yang tanpa sepengetahuannya adalah merupakan bagian masa lalunya. Tamu itu berbicara tentang masa kecil kiwil yang pribadi banget. Di akhir acara ketauanlah baiwa tamu itu adalah sahabat karib Kiwil semasa kanak-kanak.
Yang membuat saya haru membiru sewaktu kedatangan tamu selanjutnya. Ayah Kiwil. Kakek tua dalam kursi roda itu membuat Kiwil jadi senewen. Banjirlah air di mata Kiwil. Si bapak bercerita dan minta maaf pada Kiwil karena sewaktu Kiwil kanak-kanak tidak mampu membelikan mobil-mobilan truck kayu yang dimintanya. Bersama kedatangan sang ayah, dibawalah mobilan yang dulu sempat diinginkan Kiwil.
Siapa sangka hal-hal kecil, sepele dimasa lalu membuat luka berkepanjangan. Konon, karena Kiwil terluka hatinya saat sang ayah tidak mampu membelikan mobilan, Kiwil yang sekarang jadi "bar-ber-bar-ber" aja sama duit agar keinginan anaknya terpenuhi.
Maka sekarang, dengan membawa mainan keinginan Kiwil sewaktu kanak-kanak dulu, ayahnya berharap dapat menyembuhkan luka Kiwil di masa lalu.
***
Menonton acara itu membuat saya serasa ditonjok dimuka.
Bahwa benar memang, tidak mudah untuk melupakan luka hati. Benar adanya ketika kejadian-kejadian yang dianggap sepele oleh orang dewasa bisa menumbuhkan luka. Saya merasakan trauma itu sewaktu kanak-kanak dulu, yang sampai sekarang masih membekas.
Saya bertanya pada diri sendiri:
"Bagaimana mengobati luka hati saya? Dan harus melakukan apa saya untuk membalaskan trauma masa kanak-kanak?"
Post a Comment