Sahabat Super


Ternyata sudah cukup sering saya kongkow-kongkow di cafe bareng temen. Kami makan, minum, dan saya selalu tertarik dengan menu-menu aneh yang belum pernah saya cicipin. Laganya dah kaya Bondan Winarno dalam acara wisata kuliner di tipi. Berawal dari ngobrolin makanan, lalu pembicaraan kami menjurus ke arah sesi curhat. Begitulah seringnya yang terjadi. Cafe curhat.

Ketika kami saling curhat, saat itulah saya kaget karena gak pernah menyangka temen saya bakalan bisa ngeluarin kata-kata pintar dan bijak seperti Mario Teguh dalam program tipi THE GOLDEN WAYS. Tepatnya lebih gak nyangka temen saya bisa mikir bijak. Dialah Adhi Norman. Yang saya tahu, karena temen akrab, dia cuma pemuda urakan, kasar, temperamental, dan bernyali ciut kalo didepan cewek. Meski memang harus saya akui rasa kepedulian dan setia kawan dia saya acungin delapan jempol.


Jadi, kalau kami pergi ke cafe lalu curhat, maka saya selalu dibikin terbengong-bengong. Mungkin temen saya itu gak pernah menyangka bahwa dirinya bisa mikir pintar dan bijak seperti Mario Teguh.


Katak

Akhir-akhir ini saya jadi berpikir. Temen saya yang urakan aja bisa mikir bak Mario Teguh, meskipun kadang-kadang. Potensi yang ada pada dirinya gak jauh beda sama saya. Tapi kok ya.. saya gak bisa jadi lebih baik dari temen saya itu ya.. Apakah ini yang disebut 'setiap hal dalam hidup ada waktunya'. Gak bisa dimajuin atau dimundurin. Saya kagum sama temen saya karena dia telah berhasil menemukan bentuk jati dirinya.

Suatu hari empat tahun yang lalu. Saya menulis catatan di buku diary saya. Isinya tentang keinginan saya kepada Tuhan yang alhamdulillah belum kesampean hingga sekarang. Yang saya inginkan, untuk menjadi :
1. Penulis
2. Photographer
3. Sutradara
pokoknya saya ingin cari uang dan menjadi salah satu dari 3 keinginan saya itu. Namun apalah daya. Doa tinggallah doa. Harapan tinggal harapan. Dan di usia saya yang sekarang ini, tidak satu pun keinginan saya yang terkabul. Lalu temen-temen saya menasehatin dengan kalimat klise, "Semua ada waktunya. Lo emang perlu ngelewatin semua itu".

Saya malah ngerasa jadi katak yang berharap jadi lembu. Bisanya cuman bermimpi jadi penulis, photographer, dan sutradara. Ah... whatever!!


Lembu

"Semua ada waktunya. Lo emang harus ngelewatin semua itu". Kembali kalimat klise teman saya terngiang. Benarkah demikian? Kenapa saya harus berlama-lama untuk mewujudkan salah satu saja dari keinginan saya itu? Kenapa Tuhan gak mengabulkan saja doa saya? Bukankah Tuhan mahakuasa atas segala sesuatu?

Tiba-tiba pertanyaan lain muncul. Mungkinkah karena saya gak pernah berpikir besar? Apakah ketidakmampuan saya berpikir gara-gara sejak lama saya dicekokin sebagai lembu tanpa otak, sehingga untuk berpikir besar saja saya gak berani? Atau apakah karena guru saya yang gak pernah berpikir besar? Apakah Adhi yang tampak pintar dan bijak sebenernya merupakan makhluk yang sama juga seperti saya, gak berani berpikir besar? Apakah saya gak berani berpikir besar karena saya takut orang lain menghina dan menertawakan saya? Atau jangan-jangan saya gak pernah menyediakan waktu pada otak saya untuk berpikir besar?

Kembali ke kasus temen saya, Adhi. Dia yang urakan dan kasar aja bisa membentuk dirinya menjadi pribadi yang pintar dan bijak. Masa sih saya gak bisa. Maka mulai sekarang saya memberanikan diri untuk mau berpikir besar. Siapa tau suatu saat nanti saya jadi penulis sehebat Pak Pram. Jadi sutradara sekaliber Rudi Sudjarwo. Jadi photographer handal seperti Darwis Triadi. Ya.. siapa tau!

Ketika saya menceritakan hal ini kepada teman-teman, mereka terbahak-bahak. Saya gak tau kenapa mereka terbahak-bahak, karena saya gak ngerasa yang saya ceritakan adalah guyonan. Mungkin mereka tertawa karena berpikir saya terlalu sok dan lupa daratan.

Saya diam saja dan berjanji dalam hati akan tetep menggali potensi dalam diri. Bisa jadi setelah saya menggali saya gak menemukan apa-apa. Itu gak jadi masalah. Tapi saya akan sangat bahagia karena telah menggali. Karena dengan menggali, artinya saya punya dua kesempatan. Gak dapet apa-apa atau mendapatkan sesuatu. Ya.. siapa tau!

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20