Saya gak habis pikir, kenapa Nordin M Top punya kemampuan yang mumpuni dalam hal mempengaruhi orang lain. Apakah dia punya kemampuan ilmu hipnotis diatas level Rommy Raffael? Entahlah. Yang pasti, saya tetap berdecak kagum dengan kemampuan yang Nordin M Top miliki.
Secara gitu loh, mempengaruhi orang lain untuk rela melakukan bom bunuh diri. Sekali lagi, mempengaruhi orang lain untuk rela mati. Secara akal sehat saya aja ogah. Kan seharusnya jihad itu membangun bukannya merusak. Apalagi yang dirusak adalah negara orang. Kenapa juga dia gak ngebom di negara sendiri. Kan banyak tuh bule-bule seliweran.
Kalo tentang hukum yang rapuh di Indonesia sih saya no comment ah. Takut dijadiin tahanan politik. Apa karena kelonggaran hukum di Indonesia ya makanya Nordin M Top lebih leluasa ngebom di Indonesia? Ah, no comment ah..
Saya punya banyak temen dari Malaysia. Over all sikap mereka sama saya baik-baik saja. Ada juga sih yang nyebelin dengan bersikap memandang rendah Indonesia. Tapi saya justru akan merangkul orang seperti itu. Dia yang punya persepsi salah, akan saya ajak diskusi dan diberi pemahaman yang baik. Saya sadar yang saya lakukan itu gak akan menjungkir balikkan pemahaman semua orang Malaysia terhadap Indonesia. Tetapi setidaknya saya udah melakukan sesuatu untuk negara saya walaupun sedikit. Dan saya bangga telah melakukan hal yang sedikit dan kecil itu.
Suatu waktu ketika berada di Malaysia, saya membeli dan membaca koran yang saya lupa koran apa. Di koran itu disebutkan para teroris yang melakukan bom di Indonesia. Disebutkan juga secara terperinci harga per kepala jika berhasil menangkapnya. Sungguh sayembara dengan hadiah yang menggiurkan. Cukup untuk membeli rumah dan mobil mewah. WOWW bukan!
Ketika membaca koran itu, rupanya ada seorang temen Malaysia yang nebeng mbaca dibelakang saya. Dengan muka bloon dot com dia langsung komentar, " tuh, Indonesia gak pernah aman. Banyak bom, banyak teroris".
Terang aja saya langsung emosi dot co dot id. Saya mencak-mencak marahin dia dengan ngasih tau ke dia bahwa orang yang melakukan bom di Indonesia adalah warga negara Malaysia, sambil telunjuk saya nunjuk-nunjuk ke koran.
Ih, geram!!
Beruntunglah beberapa saat kemudian cepat datang seorang temen Malaysia saya yang lain. Dia nanya ada apa. Trus saya jelasin kejadiannya. Si temen baik ini lalu melerai ngomong dalam bahasa gaul Jakarta dengan logat yang terdengar lucu dan salah.
" Udah deh. Lo (sambil menunjuk dada saya). Gue (menunjuk dirinya). Cabut! "
Demi ngedenger kata-katanya, saya yang ketika itu kebakar emosi jadi pengen ketawa guling-guling.
Post a Comment