MUSEUM SEJARAH JAKARTA




Jalan-jalan dan berwisata nggak lengkap kalau nggak mampir ke tempat ini. Tempat ini masuk dalam daftar tempat "wajib" study tour zaman SD dulu. Mana lagi kalau bukan di Museum Sejarah Jakarta atau dikenal dg musem Fatahillah. Di museum ini, kita bisa menggali informasi mengenai ibukota tercinta kita ini. Makanya, ayo ikutin biar nggak malu-maluin jadi warga Jakarta.

Lokasi tempat wisata ini berada di kompleks Fatahillah. Cukup jalan kaki sekitar 10 menit dari terminal Kota busway. Sambil berjalan kaki, kami menikmati eksotisnya bangunan-bangunan tua di sekitar taman ini. Ternyata bukan hanya kami saja yang terpana. Buktinya, banyak orang yang melakukan pemotretan, dari sekadar nampang buat foto profil facebook hingga buat pre-wedding.

Oke, ayo kita mulai penjelajahan kali ini. Bangunan bekas balaikota Batavia yang berdiri sejak tahun 1707 ini memamerkan lebih dari 500 koleksi peninggalan sejarah. Koleksinya terdiri dari furniture, lukisan peninggalan VOC, perkakas rumah tangga sejak zamam pra-sejarah, uang kuno, replika prasasti di Jakarta, penjara bawah tanah, meriam si Jagur, ruang bekas dipenjaranya Pangeran Diponegoro, patung pengantin betawi, hingga instrumen musik Tanjidor.



Museum ini juga banyak menyimpan sisa-sisa kekejaman Belanda. Di lantai dua, kita bisa melihat ruangan yang pernah dipakai untuk menyaksikan siksaan terhadap pribumi yang dihukum di pelataran gedung. Jika pelaksanaan hukuman akan dilaksanakan, pejabat Belanda akan membunyikan lonceng yang terdapat di puncak gedung.

Di bawah tanah, persis dibawah tangga menuju taman belakang, terdapat penjara bawah tanah. Penjara ini hanyalah sebuah cekungan setinggi pundak orang dewasa. Jadi, tahanan harus berdiri sambil menundukkan kepala dengan kaki dirantai. Sedangkan penjara bawah tanah untuk wanita terletak di pelataran museum. Para tahanan wanita direndam air setinggi telinga selama beberapa bulan. Banyak tahanan yang sudah meninggal dalam waktu sebulan saja. Menurut kisahnya, bahkan terkadang mereka dilempari ular.

Nah, di taman yang berada di bagian belakang museum suasananya menjadi lebih ceria. Di sini terdapat air mancur yang pernah berjasa menjadi satu-satunya sumber air di Batavia. Air mancur ini ditemani oleh meriam si Jagur nan kondang itu. Ujung meriam yang berbentuk kepalan tangan dianggap sebagai lambang kesuburan. Pada masa itu, jika noni Belanda ingin subur, ia akan mengusap si Jagur.

Alamat:
Taman Fatahillah 1, Jakarta Barat
Telp. 021 6929101, 021 6901483

Email:
museumsejarah@yahoo.com

Jam buka:
Selasa - Minggu 09.00 - 15.00
Senin dan hari libur nasional TUTUP

HTM
Dewasa Rp 2000
Kelompok dewasa (min. 20 orang) Rp 1500
Mahasiswa Rp 1000
Pelajar Rp 750
Anak-anak Rp 500


Catatan: Tulisan ini diambil dari buku THE PELANCONG NEKAT: PANDUAN BERLIBUR SERU Jakarta-Bogor-Bandung. Penerbit Bukune.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20