
I have found my Cinderella charming
but i'm not her Prince...
Kemaren adek gue ngomong dia ngedenger itu dari quote Facebook temennya. Kinda tragic, tapi selama itu, ini sering banget terjadi. Ketemu orang yang tepat buat lo, but honey, lo bukan orang yang tepat buat dia. Some people face it bravely, yang laen tenggelem dalam nestapa… (ceileh!)
Ini mayoritas terjadi kok, bukan cuma lo doang. Kita bangsa Timur sih, cewek cuma bisa ngasih sinyal, bukan ngejar, that’s why sometimes we don’t get what we want. Cowok bisa aja ngejar-ngejar cewek idamannya ke ujung dunia sambil nyanyi-nyanyi “Won’t Go Home Without You” dengan kualitas yang jauh di bawah Adam Levine tapi tetep ngeluluhin hati sang hawa. Hahaha…
Kenapa ya bisa gitu?
Mungkin aja kan gue memang Pangeran yang tepat buat dia, tapi kita gak sempet tau. Ada juga yang berhasil mendapatkan Cinderella Charmingnya, tapi sang Cinderella malah jatuh cinta sama Pahlawan Bertopeng, atau Betmen, atau Supermen dan menyadari putrinya bukanlah Cinderella.
(Maklum, para pangeran itu gak seterkenal putrinya, jadi mereka cuma disebut Pangeran Tampan alias Prince Charming, mungkin aja Prince Charming di setiap cerita itu orang yang sama. Bayangin berapa kali dia ganti cewek.)
Ah, gue seumur hidup ini cuma beberapa kali suka sama seseorang dan cuma tiga kali jatuh cinta in kinda first sights tanpa berhasil jadian. Gue tipe cowok yang percaya simpati, rasa suka biasa, dan perhatian yang sekedarnya bisa tumbuh jadi cinta. Makanya gue gak pernah jadian sama orang yang gue suka. Gue suka semua mantan gue, gue suka pacar gue sekarang, tapi rasa suka itu baru muncul waktu PDKT, bukan pada waktu gue mengenal mereka. Ato pada kasus cewek gue yang dulu, rasa suka itu justru ada waktu gue gak tau dia, as someone invisible whose name I don’t even know.
Tapi toh, sekarang gue lagi jatuh cinta dan sayang banget kok sama cewek gue, mulai ngerancang pernikahan dan sebagainya. Dan gue menyadari, mungkin Pangeran nggak berjodoh sama Cinderella Charming. Mungkin Cinderella lebih jatuh cinta sama cowok yang sering nongkrong di mall tempat dia belanja, ato cowok temen sekolah dia, ato cowok yang tetanggaan sama ibu tirinya. She just don’t realize it dan terlalu terpana sama istilah “prince charming” karena hal itu bisa juga ngasih dia gelar “princess”, bahkan “queen” suatu saat nanti.
Intinya guys, jadi cowok tanpa embel-embel Prince Charming sekalipun bakal tetep bikin lo jadi seorang cowok. Gak semua dari kita bisa dapet "Cinderella Charming” dan gue juga gak mau dapet Cinderella yang sekedar Charming, berhenti dong nyari cewek yang tepat. Yang disebut Miss. Right itu bukan orang yang sempurna, bukan orang yang memenuhi kriteria lo, tapi seseorang yang melengkapi kamu. Dia disebut Miss. Right because she’s the right piece of your puzzle, bukannya the perfect puzzle yang gak perlu dilengkapi lagi. Belajar mempelajari Miss. Maybe di depan lo, bahkan seorang Miss. Maybe pun bisa berubah jadi Miss. Right kalo lo udah sadar.
....this Prince doesn't need Cinderella Charming,he is in love with her. Beauty, Miss Maybe, but not really Cinderella Charming....
Post a Comment