Meditasi



Siang tadi hampir seisi kelas ngakak ngetawain gue. Dari kursi paling sudut kanan depan, gue bisa ngeliat dengan jelas siapa yang ngakak, siapa yang nyengir, dan siapa yang pura-pura gak peduli. Di kursi paling sudut kanan depan, gue berusaha menenangkan diri. Banyak berkelebatan berbagai macam pertanyaan di dada. Tapi gue gak berani mengekspresikannya. Entah kenapa hari itu, untuk sesaat tadi gue ngerasa 'agak sakit'.

Kemon! Gue harus menjadi lebih bijak. Lalu gue ikut-ikutan ngakak ngetawain diri sendiri. Menyedihkan, bukan!

Tepat setahun, sejak bulan April 2009. Gue menghadapi sebuah dilema. Mempertaruhkan jabatan, uang, dan gabungan antara target-keinginan-kebosanan. Melalui pesbuk, gue ngeliat ada iklan politeknik CWE. Sedikit banyaknya gue tertarik dengan kelapa sawit. Ketertarikan gue tentang sawit berawal ketika gue pernah tinggal selama 2 tahun di Malaysia. Dengan mata kepala sendiri gue menyaksikan betapa nelangsa sekaligus bahagianya para pekerja sawit asal Indonesia yang bekerja di perkebunan sawit di Malaysia.

Lalu gue berani mempertaruhkan segalanya yang gue punya demi untuk masuk politeknik ini. Berharap semoga gue bisa jadi pengusaha sawit sukses, dan muka gue terpampang di majalah-majalah bisnis. Gue mengendapkan semua keinginan gue dalem otak, mulai merancang layout jalan hidup gue. Mengagumkan!

Gue berdoa kepada Tuhan. Meminta pada-Nya tentang apa yang gue inginkan. Dasarnya Tuhan emang baik, Dia mengabulkan semua yang gue inginkan. Ajaib! Jangan pernah menganggap remeh sebuah doa. Karena kita gak pernah tau, kapan dan doa apa yang akan didengar Tuhan. Just do it...

Kembali ke masalah diatas yang terjadi siang tadi...
Dulu ketika berdoa kepada Tuhan dan dikabulkan-Nya, gue berpikir semua akan berjalan seperti yang gue inginkan. Gue berpikir akan bahagia dengan pilihan gue. Tapi setelah kejadian siang tadi, kayanya gue salah. Untuk sesaat tadi gue ngerasa gak bahagia. Muncullah berbagai pertanyaan di dada gue yang diantaranya:
- salahkah kalo gue kembali menuntut ilmu disini?
- bukankah ilmu diberikan kepada siapa saja yang mau dan mampu menerimanya?
- bukankah setiap orang punya rahasia yang gak selalu bisa diceritakan sama orang lain?

Pas jam istirahat, gue pulang ke kosan. Sendirian, sejenak gue meditasi. Merenungi segala yang terjadi siang tadi. Berdoa kepada Tuhan, dan meyakinkan diri sendiri bahwa gue gak salah pilih.

Selesai meditasi, gue dateng telat ke kelas, karena nganterin Herlipia ke dokter. Berkali-kali kembali gue meyakinkan diri bahwa gue gak pernah salah pilih, dan bahwa jalan yang diberikan Tuhan adalah jalan hidup gue. Dari kursi paling sudut kanan depan, gue bisa ngeliat dengan jelas siapa yang ngakak, siapa yang nyengir, dan siapa yang pura-pura gak peduli. Dan gue hanya bisa diam tanpa kata.....



Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20