Bulan Film Nasional 2011


Tanggal 30 Maret yang sudah di tetapkan sebagai hari film nasional menjadi sebuah bukti apresiasi Negara Indonesia terhadap Industri film di tanah air. Oleh karena itu Kineforum, Dewan Kesenian Jakarta dengan di dukung oleh KASKUS mengadakan acara tahunan mereka yang di beri nama "Bulan Film Nasional : Sejarah Adalah sekarang 5". Ya, acara ini sudah berlangsung untuk ke-5 kalinya dan untuk tahun ini akan diadakan dari tanggal 1 – 31 Maret 2011 Gann!!!

Bulan Film Nasional: Sejarah Adalah sekarang 5, memutarkan film-film Indonesia sepanjang masa yang mungkin para Juragan belum pernah nonton karena terbentur oleh Zaman.
Pernah dengar Gundala Putra Petir? Atau Juragan pernah dengar Rama? Sang Superman Indonesia? Kalau kalian nggak percaya bahwa mereka itu eksis, mending buktikan deh dengan datang ke acara Sejarah adalah Sekarang!

Di acara ini, kedua film tersebut akan diputar filmnya dalam rangka Bulan Film Nasional. Jadi, selama sebulan penuh, Agan-agan bisa puas-puasin nonton film Indonesia klasik maupun yang terbaru.
Juragan bisa juga ajak mama, papa, kakak, adik, atau keluarga satu paket untuk nonton film-film keluarga dari tahun 80-an seperti film = Nakalnya Anak-Anak, Ira Maya Putri Cinderella, atau Si Badung. Boleh juga nonton Djendral Kantjil dan Garuda di Dadaku atau Petualangan Sherina di akhir minggu! Buat yang suka musik, ada loh film-film dokumenter tentang musik yang gak kalah seru: Metamorfoblus yang merupakan film tentang Slank dan Slankers atau Hiphopdiningrat yang mengangkat tentang komunitas hiphop di Jogja, di mana mereka menggabungkan unsur hiphop dengan budaya tradisi.

Ada juga program Warna-Warni Perempuan yang mencoba mengajak kita semua untuk melihat bagaimana beberapa sutradara perempuan mengangkat persoalan perempuan dalam film. Ada film Red Cobex (Upi Avianto), Perempuan Kedua (Ida Farida) dan beberapa lainnya.

Tahun ini, tetap menjadi ajang untuk mengapresiasi (bahkan mengkritisi) karya dari tokoh perfilman tertentu. Bersama Jurnal Footage, Bulan Film Nasional: Sejarah Adalah sekarang 5, membuat program Membaca Usmar Ismail, dengan menonton dan menulis tentang beberapa film ‘ciptaan’nya: Darah dan Doa, Lewat Djam Malam, dan Tamu Agung. Tidak hanya itu, program Peran Pemeran juga hadir untuk mengajak kita melihat ‘produk’ aktor berupa kualitas akting dan bagaimana ia memerankan seorang tokoh. Sebut saja Deddy Mizwar dalam Naga Bonar, Lydia Kandou dalam Kejarlah Daku, Kau Kutangkap, sampai Shareefa Danish di Rumah Dara.

Jadwal Acara Pemutaran Film
Jika kita terbiasa menjadikan film sebagai suatu refleksi kehidupan, ada dua program menarik yang patut disimak. Dengan menampilkan karya-karya para sutradara perempuan yang membuat film dengan para tokoh perempuan beserta problematikanya lewat program … Film-film seperti Mereka Bilang, Saya Monyet!, Betina, sampai Perempuan Kedua menjadi bagian di dalamnya. Ada pula refleksi mengenai profesi, yang mengajak berpikir ulang tentang profesi dan maknanya lewat film Janji Joni, Badut-badut Kota, dan Taksi. Semuanya terangkum dalam program Bukan Sekedar Profesi.

Masih banyak banget film-film lainnya yang sangat menggoda untuk ditonton. Namanya nonton film klasik, itu ibarat kayak ngelengkapin puzzle-puzzle yang prosesnya sangat seru dan mengasyikkan. Biar puzzle-puzzle itu makin komplit, Juragan juga bisa melihat “Pameran Sejarah Bioskop dan Kebijakan Film di Indonesia”. Kineforum mau ngajak agan-agan semua untuk bersama-sama ‘membaca’ kebijakan film dan menerapkan kajian sejarah untuk memahami persoalan hari ini.

Buat kamu yang suka dan tertarik dengan film lebih jauh, ada diskusi yang bisa kamu ikuti. Agni Ariatama akan berbagi tentang kerja kamera dalam film Anak Seribu Pulau, bukan sekedar teknis, melainkan agar kita sebagai penonton bisa mampu memahami bahasa film dengan mendengarkan cerita para kreator tentang cara mereka menuturkan bahasa gambar-suara. Sedangkan, kalau kamu serius mau jadi kritikus film, ada Klinik Kritik Film bersama J.B. Kristanto dan Eric Sasono, khusus bagi yang mendaftar dan melalui proses seleksi. Yang satu ini Agan-agan semua jangan sampai kelewatan untuk kalian yang berminat menjadi kritikus film.

Nah, tepat pada 30 Maret 2011, akan ada Konser Musik dan Bazaar yang melibatkan musisi maupun komunitas-komunitas yang ngajak kita seru-seruan bareng ngerayain Hari Film Nasional!

Bonita & The Husband (folk/pop), Kelelawar Malam (metal horror), dan Notturno (jazz experimental) akan hadir membawakan ‘mood’ yang mewakilkan tiga genre film: horror, noir, dan drama. Hanya dengan tiket Rp 25.000,- saja!

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20