Waffle Prince Taste

Bermodalkan rasa haus dan lapar yang meninggi tapi isi dompet yang merendah, gua memberanikan diri untuk mencari makanan dengan harga yang cocok dengan isi dompet. Hari itu tanggal dua sembilan, tapi isi dompet sudah wasalam.
We are the only survivors here,” kata uang sepuluh ribu kepada dua puluh ribu dari dalam dompet.
Akhirnya gua memberanikan turun ke lantai FB. Mata gua langsung tertuju ke booth Prince Waffle. Letaknya sangat mudah terlihat dari tangga jalan turun. Ditambah lagi dengan jargon Best Belgian Waffle, makin lengkaplah rasa penasaran gua untuk mencoba jajanan yang satu ini.
Boleh, kaaaak! Dicoba dulu, kaaaak!
Prince Waffle menyediakan 2 jenis waffle. Yang hangat (Waffle Break dan Grande), atau yang dingin dengan es krim (Waffle Freeze). Kalau lu Vety Vera, lu akan kesulitan mendapatkan yang sedang-sedang saja di sini.
Di setiap jenisnya, Prince Waffle menyediakan banyak sekali pilihan. Ibarat kuis, lu seperti ada di Take Me Out. Banyak sekali waffle-waffle jomblo haus belaian, yang minta dipilih. Ada coklat, vanila, madu, bahkan ada yang bertoping buah.
Selain pilihan yang banyak, yang membuat gua semakin sumringah adalah harganya yang sangat bersahabat. Belasan ribu rupiah untuk sebuah jajanan waffle. Mantap kali bukan?

Tiramisu Ciocco. Apakah dia mamamia lezatos?
Pilihan gua jatuh ke Tiramisu Ciocco.
Penampilannya sungguh menggoda meski racikannya cukup simple. Waffle, es krim coklat, sirup coklat dan taburan kacang almond. Cocok untuk dijadikan cemilan sore hari.
Setelah beberapa kunyahan, gua merasa sepertinya pilihan gua ini ga gitu oke. Combo rasa manis dari topingnya agak berlebih, membuat gua eneg setelah sendokan yang kesekian. Sebagai penggemar coklat, gua merasa kombinasi coklatnya terlalu manis.
Tapi gua suka sama tekstur waffle-nya yang crunchy. Warna panggangannya pun bikin menarik. Rasanya juga pas, ga terlalu tawar seperti roti, tapi juga ga terlalu manis seperti saya. Ehem.
Karena pilihan pertama ga begitu oke, gua yang penasaran pun mau mencoba lagi. Kali ini, gua memesan waffle yang kedua. Honey Caramelle dengan tampilan yang lebih less-chocolate.

Honey Caramelle. Kamu siapanya Cherry Belle?
Waffle, es krim vanila, madu, dan kacang almond habis gua lumat dalam 10 menit. Honey Caramelle ini menjadi pentralisir rasa manis yang sebelumnya. Waffle-nya masih konsisten dengan tekstur crunchy dan warna panggangan yang menarik. Rasa manis madu yang pas, saling melengkapi dengan rasa es krim vanilla-nya. Maknyus!
Overall, Prince Waffle cocok buat dijadikan jajanan saat kencan pertama, ataupun teman jalan sendiri di mall. Harga yang sangat bersahabat sangat cocok buat anak muda, apalagi yang sedang kere kayak gua. Setelah era donat dan yoghurt, waffle bisa saja menjadi trend jajanan tersendiri bagi anak jaman sekarang. Ngemeel Prince Waffle, begitu istilah gua sore itu.
Ah, setelah rasa haus dan lapar terpenuhi, gua pun memutuskan untuk pulang.
Hari itu tanggal dua sembilan, isi dompet sudah wasalam… tapi perut terpuaskan.

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20