Ketika Saya Menjadi Guru Bahasa Indonesia

Saya punya teman, yang selalu melafalkan KL (Kuala Lumpur) menjadi QL. Kalau saya protes dia malah marah dengan alasan bahwa orang Malaysia pun mengucapkan QL.

Tidak bisa disalahkan juga sih. Memang pada kenyataannya lucu juga kalau mendengar orang Malaysia ngomong. Bahasanya campur aduk antara bahasa inggris dan melayu. Bahkan tak jarang orang-orang terhormat tampil di tipi yang berbahasa inggris tapi diucapkan dengan dialek melayu. Parah!!

Bahasa daerah yang ada di peninsular Malaysia, menurut saya yang paling aneh dan lucu adalah dialek dari Kelantan dan Terengganu. Memperhatikan obrolan kawan saya yang berasal dari dua negeri itu bikin saya ngakak dan terbengong-bengong. Wah susah deh njelasinnya. Soalnya, Kelantan aja mereka ucapkan Kelate...

Secara umumnya yang saya tahu, perbendaharaan kata bahasa melayu juga aneh bin ajaib. Kebanyakan kata baku dalam bahasa melayu adalah saduran 'bleg' dari bahasa inggris. Contohnya: menyalakan/mematikan lampu, mereka bilangnya buka/tutup lampu. Itu adalah jiplakan open/close.

Sewaktu saya mau menyalakan tipi di office asrama, si pengawas malah bilang, "sila buka televisyen". Busyet, yang ada dipikiran, saya disuruh bongkar tipi.

Selain dialeknya yang tampak lucu, penulisan kata bakunya juga (lagi-lagi) aneh bin ajaib. Television jadi televisyen, tuition jadi tuisyen, section jadi seksyen, campaign jadi kempen, voucher jadi baucer, station jadi stesyen. Gak kreatif banget ih, bikin bosyen!!

Banyak juga lho teman melayu saya yang pengennya ngobrol dalam bahasa Indonesia. Kata-kata pavorit mereka adalah "gue banget dong!". Kata itu terdengar sangat lucu jika orang malaysia yang mengucapkannya.

Saya selalu menjelaskan kepada teman melayu saya bahwa di Indonesia yang terdiri dari lebih 17000 pulau, terdapat banyak bahasa dan dialek daerah. Memiliki bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Tapi setidaknya untuk mempersempit, di Jakarta kami selalu ada memakai bahasa baku, bahasa sehari hari, dan bahasa gaul. Lalu saya juga bilang ke teman melayu saya, "nah... kalau yang sering kamu lihat di televisyen kamu itu adalah sinetron dalam bahasa gaul"
Mendengar kata sinetron/cerita, teman melayu saya langsung antusias dan bilang, "eh, iya... ceritain dong kisah akhir sinetron bawang merah bawang putih"
Oh, no...!! Kata saya dalam hati sambil memukul jidat.


Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20