Pada Sebidang Bidak Catur



Mereka mengatakan, aku harus membunuh ratu
Dan kemudian menang

Aku membunuh ratu?
Benarkah itu?

Sungguh lucu, padahal aku bagaikan seorang raja yang mati bunuh diri
Dan sekarang, dalam setiap langkah sebenarnya aku selalu kalah

Ratu menguasai kotaku dalam kecamuk badai kengerian
Dia mendatangi raja yang telah lama bersembunyi dalam kastil kesunyian
Dan ratu tetap saja menemukan jejak langkahku
Mengejar, memaksaku mengaku kalah, mengaku menyerah

Tuhan,
Apakah ini neraka dari sebuah ambisi yang memudarkan nasib sang raja?

Ayolah Tuhan...
Sepertinya aku anti peluru
Sepertinya aku anti tajamnya belati
Jangan Kau biarkan aku mati di hadapan ratu pada sebidang bidak catur ini

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © duniabulatbundar. Designed by OddThemes | Distributed By Blogger Templates20